Pesan-Pesan

kalau anda sedang membaca pastikan anda sedang bernafas dan dalam keadaan bisa membaca
Jason Boy. Diberdayakan oleh Blogger.

Gue adalah seorang pelajar yang masih bego-begonya dan memerlukan banyak belajar

Tim Gerak Jalan 17 km

Rabu, 28 Juli 2010 | jason up

Ini merupakan foto Tim lomba gerak jalan 17 km tahun 2010, dengan pelatih Bapak Murjani.
Foto ini di ambil saat kami mengikuti jalan sehat bersama askes.

Duduk dari kiri ke kanan: Abidah, Corry, Eryana, Bapak Murjani.
Berdiri di tengah dari kiri ke kanan: Nova, Yustiza, Annis, Lidya, Jika, Citri.
Berdiri di belakang dari kiri ke kanan: Kikid, Galih, Jasen, Riyaldi, Fariz, Fajar, Wisnu, Gandu.

Tapi foto di atas masih kurang 2 anggota: Abdur dan Adit.

Melakukan latihan sekitar 2 bulan, akhirnya kami menghadapi lomba pada tanggal 14 Juli 2010, bertempat di kantor gubernur.

Sebelumnya ini adalah kali kedua buat ane, galih, riyaldi, fariz, wisnu, dan gandu untuk mengikuti lomba gerak jalan.
Setelah menjadi tim gerak jalan tahun lalu dan kalah bersaing dengan SMA 13 dengan selisih poin 0.02 dan akhirnya hanya mendapat juara 2.
Maka dari itu, kami mencoba membalas dendam di tahun 2010.

Mengawali langkah dengan berkumpul di sekolah pada pagi hari jam setengah 7, kami semua memiliki semangat yang membara untuk memenangi lomba. Ane sendiri begitu semangat meski merasa kurang tidur karena keasyikan ngeblog. Namun semangat ane seakan hancur saat melihat kejadian yang tidak bisa ane jelasin di sini. Tapi semangat ane kembali membara karena sebelumnya ane sudah memiliki kontrak sama manager baru ane (meski cuma satu hari).

Ane berharap pagi itu matahari tidak menunjukan dirinya. Tapi alam berkata lain, dengan semangatnya, matahari keluar dari balik awan di pagi itu.
Setelah melakukan pemanasan, diberi arahan dan strategi oleh pelatih, akhirnya lomba di mulai dengan kami tim gerak jalan smasa berada di no urut 2. Berhubung persyaratannya adalah satu tim terdiri dari 17 orang, maka 2 orang dari kami harus menjadi cadangan, yaitu Jika dan Corry.

Rute yang harus di lewati adalah Kantor gubernur -> Jalan Lambung Mangkurat -> Jalan A. Yani -> Jalan Gatot Subroto -> Banua Anyar -> Sultan Adam -> Bundaran Kayu Tangi -> Jalan Kayu Tangi -> Jalan S.Parman -> Jalan Menuju Hotel Barito -> Jalan depan gereja HKBP -> Menikung ke kiri terus sampai balik lagi ke kantor gubernur.

Saat lomba berlangsung hal yang kami lakukan adalah bernyanyi sepanjang jalan, teriak-teriak ampe urat leher keluar, dan berjuang untuk terus menyamakan langkah penuh semangat.
Sampai akhirnya kami berjalan di jembatan banua anyar, yang bisa di sebut jembatan penghancur mental. Banyak energi yang keluar saat mencoba mendaki jembatan itu, dengan menyanyikan lagu berjudul "Tinggalkan Ayah Tinggalkan Ibu" ciptaan Bapa Murjani.

Saat di jembatan, banyak bom berjatuhan. (bom merupakan strategi kami yang tidak bisa ane jalaskan di sini)

Saat melewati bundaran kayu tangi, Pak Murjani bilang kami masih menjadi tim terbaik karena hanya smasa yang semua anggotanya masih utuh. SMA 13 yang menjadi lawan terberat pun salah satu anggotanya sudah gugur karena pingsan. Jadi kami tambah semangat untuk bisa memenangi lomba, meski beberapa anggota tim sudah memasang wajah sangat kecapekan kaya orang kebelet e'ek. Selalu bernyanyi sepanjang jalan kayu tangi walau suara udah kaya kodok ke gencet pintu. Namun itu kami lakukan untuk sesuatu yang kami sebut prestasi.

Tapi harapan kami hampir pupus saat si Abidah menyatakan diri untuk tidak kuat berjalan saat masih berjalan di jalan S.Parman. Kami terus memberi semngat kepada Abidah, sampai saat kami berjalan di depan sabilal, Annis yang sudah melayang dan hampir pingsan, akhirnya di angkut oleh bapak Murjani.
Di tambah lagi si Riyaldi yang juga ikut-ikutan mau pingsan.
Ane yang merasa sangat capek karena kurang tidur, mengingat kata kata bapak Murjani yang berbunyi, "Jadikan setiap langkah itu menjadi langkah penuh makna". Dan ane pun ngebatalin buat capek di menit-menit akhir lomba.

Setelah berjalan 17 km, dan berisirahat di dalam mushola kantor gubernur. Yang menjadi bahan ejekan kami adalah si Abidah yang menangis kecapekan dan si Riyaldi satu-satunya cowo yang hampir pingsan. Sekarang tinggal nunggu pengumumannya paling lambat sebelum malam 17 Agustus. Moga menang. PASTI !!!

Satu hal lagi, setelah lomba selesai. Maka secara sah ane menyandang gelar kaki gerak jalan 34 km, karena 2 kali mengikuti lomba...

Tags: | 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar