Pesan-Pesan

kalau anda sedang membaca pastikan anda sedang bernafas dan dalam keadaan bisa membaca
Jason Boy. Diberdayakan oleh Blogger.

Gue adalah seorang pelajar yang masih bego-begonya dan memerlukan banyak belajar

Niat Yang Hampir Pupus

Minggu, 25 Juli 2010 | jason up

Sama sekali gak terasa ane sekarang udah kelas 12, waktu emang berputar dengan begitu cepat. Ane gak tau udah berapa banyak waktu yang ane gunakan secara baik dan seberapa banyak yang udah ane sia-siakan.

Saat pertama duduk di kelas 12, ane sudah punya niat merubah sikap dalam hal belajar untuk mendapat nilai raport semester 5 yang memuaskan, berniat untuk meninggalkan dunia urat saraf putus bersama teman-teman ane yang emang urat sarafnya udah putus, dan berubah menjadi manusia waras yang mau belajar dengan sungguh-sungguh.

Tapi semua itu seakan termentahkan ketika ane mengetahui siapa saja yang menjadi pengajar ane di kelas 12.

Saat masih minggu-minggu awal masuk sekolah, proses belajar mengajar blm berjalan secara efektif. Semua terasa manis di awal.

Satu hal yang ane kangen adalah poni rambut ane. Tapi sekarang itu gak bisa terwujud karena pengajar PKn ane adalah bukan seorang pengajar biasa. Beliau berkata, "setiap ibu masuk kelas, maka ibu akan selalu mengadakan razia terhadap kalian !"

Ane depresi karena itu, ane kga bisa lagi punya poni rambut yang jika ditambah senyum berlesung pipit ditambah pakai kacamata, dan hasilnya ane akan terlihat seperti Afgan namun memiliki kulit gelap.
(yang bilang mirip bukan ane, tapi orang-orang terdekat ane).

Sebagai seorang ketua HSK (Himpunan Siswa Kristen) Smasa, ane punya satu tugas yaitu bikin LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) dana RSBI dan LPJ itu mesti diserahin ke pengajar Bahasa Inggris yang ngajar di kelas ane.
Sampai sekarang belum ada ane kerjain, makanya setiap kali beliau masuk kelas, ane memasang muka acuh tak acuh. Begitu juga 2 teman ane Ketua KIR dan Ketua SMS yang selalu mencoba menghindar kalau beliau mengajar. (takut ditagih)

Tahap depresi ane berlanjut pada hari sabtu, 24 Juli 2010.
Pada saat itu pelajaran fisika. Ane mencoba bersikap santai, karena pada saat pertama masuk dan masih tahap perkenalan, pengajar ini terlihat sangat komunikatif dengan para siswa. Tapi hal berbeda terjadi pada hari itu.
Pokok bahasan adalah Gerak Lurus dan Gelombang.
Luar biasa sekali, 2 jam pelajaran diisi dengan cara pengajaran yang sangat cepat, papan tulis penuh dengan tulisan rumus-rumus, tanpa contoh soal, beliau mengajak untuk terus berimajinasi, dan ketika mengajar.. beberapa kali beliau mencoba melucu (siswa tidak mampu tertawa), padahal hampir semua siswa sedang berada diambang mengerti dan tidak. Dan ketika bel berbunyi, ane rasa hanya sedikit siswa yang mampu mengerti apa yang diajarkan beliau.

Hari Senin, 26 Juli 2010.
Saat jam pelajaran ke-6, ane dan teman-teman pergi makan ke kantin yang baru di pindah. Seharusnya saat itu adalah jadwal pelajaran TIK, tapi berhubung pengajarnya gak ada, jadi jam matematika yang seharusnya berada di jam ke-8 di majukan ke jam pelajaraan ke-6 dan pengajarnya masuk kelas.
Alhasil, ane yang lagi makan mesti cepat-cepat ngabisin itu makanan, begitu juga sama teman-teman ane. Tapi karena makan cepat-cepat, perut ane sakit, kya abis di pukuli ama Mike Tyson. Masuk kelas dengan perut sakit, harinya panas, dan bapak pengajar ini mengajar dengan pokok bahasan Integral.
Menggunakan LCD dan Laptop, bapak pengajar matematika ini menjelaskan apa itu integral dengan sangat cepat, seakan-akan kami ini adalah anak aksel yang besok mau menghadapi Ujian Nasional. Saat bapaknya bertanya kepada siswa, "ngerti??", siswa pasti gengsi mengatakan tidak, dan akhirnya berkata "ngerti pak". Meraka yang ikut bimbingan belajar mungkin masih bisa ngerti. Nah, kalo kya ane siswa yang ga ada ikut bimbingan belajar .. Mampus deh mengalami depresi tingkat tinggi karena gak ngerti. Tapi beberapa teman ane yang ada ikut bimbingan saat ane tanya, "ngerti gak?", mereka cuma bisa nyengir sambil geleng-geleng kepala.
Sebenarnya ane udah mengajukan permohonan ke orang tua buat masukin ane ke bimbingan belajar. Tapi mereka menolak, mereka bilang, "mending ikut les private aja". Ane di suruh cari guru private, dan sampai sekarang belum ketemu.

untuk pelajaran biologi sama fisika masih bisa ane ampuni.
karena ane belum menemui kesulitan di dalamnya.

Dan sekarang ane termenung, masih bisa kah niat awal ane tercapai dengan kondisi yang sangat memusingkan ini ???

Tags: | 2 komentar

2 komentar:

zD mengatakan...

harus bisa dong.. hahaaha

chiko mengatakan...

Aku tebak:
Guru Bahasa Inggris : Ma'a Her
Guru Fisika : Bapa Nursani
Guru Matematika : Bapa Hadi

Nasib anda sama kayak anak aksel, bodoh-bodh gimana gitu ga paham sama sekali..

wakakakka

Posting Komentar