Pesan-Pesan

kalau anda sedang membaca pastikan anda sedang bernafas dan dalam keadaan bisa membaca
Jason Boy. Diberdayakan oleh Blogger.

Gue adalah seorang pelajar yang masih bego-begonya dan memerlukan banyak belajar

Kehidupan Anak Ingusan

Senin, 19 Juli 2010 | jason up

*Sekarang saya memperkenalkan diri tidak menggunakan kata gue, tp ane (ngaskus dikit gan). Karena ada teman ane yang bisa disebut saraf warasnya udah putus punya blog yg di dalamnya menggunakan kata gue, jadi ane kaga mau ikut-ikutan bahasa dia.

Oke, berhubung ane nulis ini postingan di senin sore yang mendung, jadi ane bisa dapat banyak inspirasi dalam ngerjain tulisan ini.
Tahap awal dalam pengerjaan penulisan ini, ane awali dengan membuat segelas teh hangat yang di temani beberapa bungkus biskuat yang ane rampok di ruang osis saat pulang sekolah. Ane padahal udah bosan makan itu makanan, tapi karena gak ada makanan yang bisa ane kunyah saat mau nulis, dengan hati penuh ketabahan ane makan deh itu biskuat.
Biskuat itu sendiri jadi ada sangat banyak di ruang osis hasil dari malak anak kelas X yang ikut MOS di sekolah ane yang para pelaku pemalakan itu adalah para senior yang memberi tebak-tebakan kepada mereka yang ikut MOS. Sungguh kehidupan dalam lingkungan sekolah sangat lucu.

Lanjut membahas tentang kehidupan ane ..
saat pertama lahir di dunia, banyak yang memperkirakan ane tumbuh menjadi seorang anak yang tampan, pintar, dan akan memiliki masa depan yang jelas. Tapi sayang seribu sayang, harapan mereka hampir pupus saat mereka melihat diri ane saat umur 4 tahun. Mereka seakan tak percaya melihat diri ane yang memiliki perawakan item, dekil, cadel, suka main sama anak-anak kampung, dan masih banyak penglihatan mereka yang melihat ane dengan tatapan gak banget deh. Karena ane masih anak ingusan di bawah umur, jadi ane cuek aja sama diri ane yang terlihat gak banget.

Dalam sejarah dunia pendidikan, ane gak pernah merasakan bangku TK, karena saat umur 5 tahun ane langsung duduk sebagai pelajar SD. Pada saat itu ane bersekolah di SD Advent (Jl. Pulau Laut), merupakan sekolah swasta bagi murid-murid yang beragama kristen. Dari kelas 1 - kelas 4, ane gak pernah bisa masuk 3 besar di kelas, dan semua itu berubah saat ane duduk di bangku kelas 5, ane dipertemukan dengan seorang wali kelas yang bernama Pak Sutri. 2 kaka ane yang gak kalah ganteng ama ane merupakan lulusan dari SD Advent dan Pak Sutri sangat kenal baik dengan 2 kaka ane itu dan Pak Sutri jg sangat kenal baik dengan keluarga besar Pasaribu. Saat pertama masuk kelas 5 ane di interview sama beliau, dan beliau sangat kecewa dengan ane. Beliau bilang 2 kaka ane merupakan murid yang sangat membanggakan di sekolah, selalu masuk 3 besar dari kelas 1 - lulus SD. Dengan wajah penuh kasihan, Pak Sutri bertekad membuat ane berprestasi di SD Advent. Dan itu terbukti ! Dari kelas 5 semester 1 sampai dengan kelas 6 semester 2, ane selalu mendapat rangking 2 di kelas dan Silvia selalu mendapat ranking 1 di kelas. Ane & Silvia juga sering ikut lomba cerdas cermat saat mencapai masa-masa kejayaan di SD.



*Silvia merupakan teman ane dari SD - SMA, dan sekarang dia menjadi dedemenan nya ketua OSIS smasa. Faktanya saat SD tinggi badan ane paling pendek di antara semua teman seangkatan ane, bahkan ane kalah tinggi ama Silvia. Tapi sekarang, ane udah lebih tinggi dari Silvia. hha



Lulus dari SD Advent, ane masuk di SMP N 1 Banjarmasin (spensa nama beken ini sekolah).

Di spensa, ane cuma merasakan masa-masa kejayaan saat masih kls 7. Untuk pertama kalinya ane bisa mendapat ranking 1.. Saat berada di kelas 8, entah kenapa ane merasa ga ada pencapaian yang ingin dicapai. Berada di kelas 8E dgn wali kelas kalo tidak salah bernama Bpk. Achmad Afandi, seorang pengajar sosiologi di spensa yang kalo ane perhatiin, gaya rambut n wajah beliau mirip sama orang yang berperan di film Superman. Beliau emang terlihat gagah di umur beliau yang sekarang. Saat naik ke kelas 9 dengan berstatus peringkat 16 di kelas, ane merasa malu dengan prestasi ane yang menurun jauh. Sampai akhirnya semangat belajar ane kembali karena melihat prestasi ane yang sangat tidak bisa dibanggakan itu. Di akhir semester 5 (kls 9), saat pembagian raport, ane lihat tulisan Peringkat 1 di buku yang bersampul hijau saat itu. Banyak yang terkejut mengetahui hal itu, sampai mama ane juga terkejut, tp yang pasti bangga juga dong ngeliat anak ingusan yang di lahirkan mirip kecebong ini mampu meraih predikat rangking 1 di kelas.

Tapi sayang. . Akibat dimabukan oleh urusan di luar dunia pendidikan, kadar kerajinan ane turun secara perlahan-lahan. Untung aja ane bisa lulus UAN, dan mencoba mendaftar di smasa. Karena pada saat itu ane lagi dalam titik rendah dalam hal akademik, alhasil ane masuk smasa dengan sangat tidak membanggakan dan hanya mampu berada di urutan *** (maaf di sensor, angkanya gak begitu keren.)


Kehidupan ane pun berlanjut di SMA Negeri 1 Banjarmasin. (Smasa nama beken ini sekolah)


Tentang kehidupan ane di smasa akan ane terbitkan di tulisan berikutnya.


Okeh !

Tags: | 3 komentar

3 komentar:

Garis Y Creative Source mengatakan...

sungguh MEMPERHATINKAN

jason up mengatakan...

Namanya juga anak ingusan mirip kecebong..

Novan A.B Saputra mengatakan...

sungguh miris membaca nya...

Posting Komentar