Aku dan Anak Jakarta
Jumat, 13 Januari 2012 | jason up
Berbagi sedikit cerita tentang kerasnya hidup di kota orang. haha
Suatu hari waktu kuliah agama, ada temen gue, cewe asal dari Jakarta (Poppy, bukan nama sebenarnya). Terus sebelum mulai kuliah, kan lagi asik nih saling pengen kenal satu sama lain.
Ada lagi temen gue, cowo asal dari Jakarta juga (Bastian, bukan nama sebenarnya) (Bastian merupakan anak pendiam yang style nya gak terlalu ribet).
_Hingga terjadilah percakapan_
Poppy : Asal loe dari mana?
Jasen : dari Tuhan, melalui rahim ibu gue. kenapa?
Poppy : kota asal maksud gue -_-"
Jasen : Sebenarnya aku dari Australia
Poppy : Serius nape..
Jasen: serius, gak lihat ini muka udah mirip koala
#hening#
Jasen : Gue dari Banjarmasin
Poppy : banjarmasin itu di pulau sulawesi ya?
#jeger, tiba-tiba ada suara petir#
Jasen : cek sendiri deh di peta. hedeeeehh
Poppy : Oh iya di pulau kalimantan
#beralih ke Bastian#
Poppy : asal loe dari mana?
Bastian : Jakarta
Poppy : Oh loe dari Jakarta juga? daerah mana?
Bastian : Jakarta Timur
Poppy : Oh, gue kirain loe dari Jakarta Selatan. Soalnya gue liat gaya loe ini kya gaya anak-anak Jakarta Selatan.
#Tiba-tiba gue berpikir#
emang kalau anak Jakarta gaya nya bisa dilihat sesuai arah mata angin ya???
Gue tinggal di Banjarmasin aja gak seribet mereka.
Gue kan tinggal di daerah Banjarmasin Barat, itu yang terkenal Kantor Polsek nya.
Banjarmasin Tengah yang terkenal komplek pendidikan nya..
Tapi gaya anak banjarmasin gak ditentuin arah mata angin deh.
Misal ya..
A: Eh loe anak daerah mana?
B: Gue tinggal di Banjarmasin Tengah.
A: wah, pantes muka loe kya perpus sekolah gue.
B: loe pasti anak daerah Banjarmasin Barat.
A: kok loe tau?
B : Muka loe kya borgol Bapak gue !
tapi percakapan di atas itu mustahil, karena gaya anak di banjarmasin itu sama. Yang membedakan hanya kadar ke'Alay'an aja.
Atau mungkin juga si Poppy terlalu berlebihan dalam menjalani profesi sebagai pengamat Sytle anak muda..
Ya sudahlah, gue anggap ini hanya penambah wawasan dalam bersosial.
0 komentar:
Posting Komentar