Jason_Boy

Kalau tengah malam gak bisa tidur, biasanya gue beli bakso Pak Jo.
Pak Jo merupakan pedagang bakso yang memiliki markas di Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 17 Malang.
Bakso Pak Jo ini biasanya buka dari jam 5 sore sampai jam 1 dinihari.

Jadi suatu waktu, gue insomnia. Kelaparan deh jam 12 malam, dan akhirnya memutuskan untuk menuju markas Pak Jo untuk makan bakso.
Berjalan kaki sendirian dari kos di tengah kesunyian malam yang gelap, tak menyurutkan niat gue buat memperjuangkan semangkok bakso Pak Jo !!!

Akhirnya gue sampai di tempat, gue ambil mangkok, gue pilih sendiri komposisi bakso nya, gue duduk, terus gue makan bakso, dan cuma gue pelanggan satu-satunya di tengah malam itu.
Hingga datanglah seorang cewe mau makan bakso juga. Hasil analisa gue, itu cewe sepertinya seorang mahasiswi semester 5 yang lagi kena sindrom insomnia, terus kelaperan juga di tengah malam.

Si cewe ini memilih komposisi bakso nya, setelah selesai dia duduk di bangku sebelah gue.
Baru 2 sendok kuah yang dia rasakan, dia lalu nanya sesuatu kepada Pak Jo.

Cewe : Pak, ada garam gak?

Pak Jo: iya ada mba, kenapa?

Cewe : Kuahnya kurang asin..


Dari pernyataan cewe tersebut, gue kaget. Padahal menurut lidah gue, kuah bakso yang ada sudah terasa asin. Nah dia malah minta tambah garam.

Hingga sampailah gue pada satu kesimpulan. Gue merasa kalau si cewe merupakan Putri Duyung yang menyamar sebagai manusia. Menurut gue, saat berada di laut dia suka makan bakso. Dan kuah bakso di laut pun pasti sudah asin.
Berbeda saat dia makan bakso di darat, kadar keasinan yang ada berbeda jauh dengan keasinan di laut. Jadi saat makan bakso di darat, dia memilih menambahkan beberapa sendok garam ke dalam kuah bakso yang menurut gue sudah asin, sehingga rasa asin yang dihasilkan menyerupai kadar keasinan bakso di laut.

Kesimpulan yang jenius. Sekian dan terima kasih ..